Sifat Kimia Alkuna
Alkuna sebagai hidrokakbon tak jenuh, memiliki sifat
menyerupai alkena tetapi lebih reaktif, hanya
berbeda pada kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna
membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk
jumlah ikatan rangkap yang sama. Reaktiftas alkuna disebabkan karena terbongkarnya
ikatan rangkap tiga dan membentuk senyawa baru.
Beberapa reaksi yang sering terjadi pada alkuna antara
lain :
Reaksi adisi, alkuna mampu mengalami reaksi adisi
seperti halnya pada alkena. Reaksi adisi dapat berlangsung dengan hidrogen,
halogen, halogen-asam (HOCl), H2SO4, HCN, air, boron
hidrida, dan lainnya. Reaksi adisi ini mengikuti aturan markovnikov. Contoh
reaksi adisi alkuna dengan gas halogen, seperti gas bromine (Br2),
klorine (Cl2) dan iodine (I2). Ikatan rangkap tiga
terlepas dan senyawa halogen masuk pada kedua atom karbon. Reaksi terus
berlangsung sehingga seluruh ikatan rangkapnya terlepas, dan membentuk senyawa
haloalkana.
Reaksi lainnya yaitu adisi dengan senyawa hidrogen menggunakan katalis Nikel. Reaksi ini disebut reaksi hidrogenasi.
Alkuna dapat mengalami reaksi oksidasi. Contohnya asetilena jika dioksidasi dengan asam kromat akan menghasilkan asam asetat, dan jika dioksidasi dengan KMnO4 / alkohol akan membentuk asam oksalat. Asetilena homolog jika dioksidasi dengan KMnO4 akan menghasilkan produk campuran asam organik. Ikatan C – C yang putus ialah iktan rangkap tiga. Alkuna akan mengalami reaksi ozonolisis dengan menghasilkan diketon yang akan segera dioksidasi lebih lanjut membentuk asam.
Senyawa organik pada khususnya
alkuna dapat mengalami reaksi pembentukan asetilida. Misalnya dengan mereaksikan
asetilena dengan larutan amoniak dari perak nitrat dan tembaga klorida. Reaksi
ini membentuk endapan putih dari perak asetilida dan endapan merah dari tembaga
asetilida.
Permasalahan :
yang ingin saya tanyakan mengapa alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena ?