NIM : A1C112035
1. A. Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
B. hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na)
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!
Jawaban :
1. A). Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat antara fenil magensium bromida.
C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl
B) Dapat membentuk asam salisilat
melalui reaksi asam benzoat dan chloro acetic acid dengan katalis NaOH . reaksi
:
OOCCH2OC6H4COOH + ClCH2COOH OH- C7H6O3
Asam benzoate chloro acetic acid asam salisilat
2. Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat
membunuh bakteri. Kegunaan lain, sebagai bahan baku sintesis zat warna,
obat-obatan, dan pembuatan plastik. Bahaya dari penggunaan fenol adalah dapat
merusak protein, sehingga jika mengenai kulit akan terasa sakit. Antiseptik
juga zat yang dapat menghambat atau
menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.
alkohol tidak dapat dijadikan sebagai
antiseptik karena alkohol bersifat mudah menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
Tidak semua kuman mati dengan pemberian alkohol, namun setidaknya alkohol dapat
berperan dalam menghambat pertumbuhan kuman. Alkohol berperan dalam menghambat
pertumbuhan dan perkembangbiakkan banyak jenis mikroorganisme, termasuk
bakteri, jamur, virus, dan protozoa.
3. a) Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B.
Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam Kalium-Natrium tartrat dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.
b) Pereaksi Fehling mampu mengoksidasi senyawa golongan Alkanal (Aldehida) sedangkan senyawa golongan Alkanon (Keton) tidak dapat dioksidasi oleh Pereaksi Fehling. Oleh karena itu di laboratotrium, pereaksi Fehling sering digunakan sebagai reaksi identifikasi Alkanal sekaligus untuk membedakan dengan Alkanon. Identifikasi gugus aldehida dapat dilakukan dengan melakukan uji Fehling. Uji Fehling dilakukan menggunakan larutan Fehling, dimana larutan ini mengandung ion kompleks tembaga (II) yang disiapkan dengan mencampurkan larutan Fehling A yang mengandung tembaga sulfat, ke dalam larutan Fehling B yang mengandung natrium hidroksida dan garam Rochelle (natrium kalium tartarat). Selama oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat, ion tembaga (II) direduksi menjadi tembaga (I) yang mengendap sebagai tembaga (I) oksida yang berwarna merah.
3. a) Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B.
Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam Kalium-Natrium tartrat dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.
b) Pereaksi Fehling mampu mengoksidasi senyawa golongan Alkanal (Aldehida) sedangkan senyawa golongan Alkanon (Keton) tidak dapat dioksidasi oleh Pereaksi Fehling. Oleh karena itu di laboratotrium, pereaksi Fehling sering digunakan sebagai reaksi identifikasi Alkanal sekaligus untuk membedakan dengan Alkanon. Identifikasi gugus aldehida dapat dilakukan dengan melakukan uji Fehling. Uji Fehling dilakukan menggunakan larutan Fehling, dimana larutan ini mengandung ion kompleks tembaga (II) yang disiapkan dengan mencampurkan larutan Fehling A yang mengandung tembaga sulfat, ke dalam larutan Fehling B yang mengandung natrium hidroksida dan garam Rochelle (natrium kalium tartarat). Selama oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat, ion tembaga (II) direduksi menjadi tembaga (I) yang mengendap sebagai tembaga (I) oksida yang berwarna merah.
4. Eter lebih reaktif dari alkohol karena antar
molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih
yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol. Alkohol
dan eter sama-sama dapat larut dalam air, tetapi titik didih eter lebih kecil
dibandingkan alkohol ini dikarenakan antar molekul eter tidak membentuk ikatan
hidrogen. Eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen.
Dibandingkan terhadap alkohol, eter jauh kurang reaktif kecuali dalam hal
pembakaran.
5. fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
alkohol lebih asam daripada fenol jika anion dari alkohol stabil dari anion fenol dan agar dapat meningkatkan tingkat keasaman dari alkohol jika gugus penarik elektron berada di dekat karbon hirdroksil seperti halogen dan NO2.
6. Metanol (CH3OH) dapat digunakan sebagai campuran
bensin atau sebagai bahan bakar alternatif.
Angka oktan yang tinggi dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat
sehingga dapat menutupi kepadatan energinya yang rendah (jika dibandingkan
dengan bensin/diesel). Biobutanol merupakan salah
satu bahan bakar yang paling menguntungkan karena kepadatan energinya hampir
sama dengan bensin, dengan angka oktan yang masih 25% lebih tinggi dari bensin.
Rumus kimia umum dari bahan bakar yang terbuat dari alkohol adalah CnH2n+1OH.
turunan alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ethanol merupakan
senyawa Hidrokarbon dengan gugus Hydroxyl (-OH) dengan 2 atom karbon (C) dengan
rumus kimia C2H5OH. Secara umum Ethanol lebih dikenal
sebagai Etil Alkohol berupa bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman
yang mengandung karbohidrat (pati) seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, sorgum,
beras, ganyong dan sagu yang kemudian dipopulerkan dengan nama Bioethanol. Grade
ethanol / bioethanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk
kendaraan bermotor harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak
menimbulkan korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus mempunyai grade tinggi
antara 99,6-99,8 % (Full Grade Ethanol = FGE). Perbedaan besarnya grade akan
berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
Dalam proses konversi karbohidrat
menjadi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan penambahan air dan enzyme;
kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan
menambahkan yeast atau ragi. Reaksi yang terjadi pada proses produksi
ethanol/bio-ethanol secara sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2.
H2O
(C6H10O5)n ----------------------------N C6H12O6 (1)
enzyme
(pati) ------------------------------------ (glukosa)
(C6H12O6)n ----------------------------2 C2H5OH + 2
CO2. (2)yeast (ragi)
(glukosa) -------------------------------- (ethanol)