Rabu, 01 Januari 2014

UAS KIMIA ORGANIK 1

Nama : Vidyah Pratiwi
NIM : A1C112035 


1. A. Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
    B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!


2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?


3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
   B. hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!


4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na) 
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!


5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!


6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!

Jawaban : 


1A).  Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat antara fenil magensium bromida.

C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr

C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl

Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat. 

    B) Dapat membentuk asam salisilat melalui reaksi asam benzoat dan chloro acetic acid dengan katalis NaOH . reaksi :

               OOCCH2OC6H4COOH     +       ClCH2COOH             OH-             C7H6O3
        

                           Asam benzoate                     chloro acetic acid                     asam salisilat


2. Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri. Kegunaan lain, sebagai bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan, dan pembuatan plastik. Bahaya dari penggunaan fenol adalah dapat merusak protein, sehingga jika mengenai kulit akan terasa sakit. Antiseptik juga  zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.

alkohol tidak dapat dijadikan sebagai antiseptik karena alkohol bersifat mudah menguap tanpa meninggalkan efek sisa. Tidak semua kuman mati dengan pemberian alkohol, namun setidaknya alkohol dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan kuman. Alkohol berperan dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan banyak jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, virus, dan protozoa.

3. a) 
Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. 
Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam Kalium-Natrium tartrat dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.


     b) 
Pereaksi Fehling mampu mengoksidasi senyawa golongan Alkanal (Aldehida) sedangkan senyawa golongan Alkanon (Keton) tidak dapat dioksidasi oleh Pereaksi Fehling. Oleh karena itu di laboratotrium, pereaksi Fehling sering digunakan sebagai reaksi identifikasi Alkanal sekaligus untuk membedakan dengan Alkanon. Identifikasi gugus aldehida dapat dilakukan dengan melakukan uji Fehling. Uji Fehling dilakukan menggunakan larutan Fehling, dimana larutan ini mengandung ion kompleks tembaga (II) yang disiapkan dengan mencampurkan larutan Fehling A yang mengandung tembaga sulfat, ke dalam larutan Fehling B yang mengandung natrium hidroksida dan garam Rochelle (natrium kalium tartarat). Selama oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat, ion tembaga (II) direduksi menjadi tembaga (I) yang mengendap sebagai tembaga (I) oksida yang berwarna merah.

4. Eter lebih reaktif dari alkohol karena antar molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol. Alkohol dan eter sama-sama dapat larut dalam air, tetapi titik didih eter lebih kecil dibandingkan alkohol ini dikarenakan antar molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen. Eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen. Dibandingkan terhadap alkohol, eter jauh kurang reaktif kecuali dalam hal pembakaran.

Sebagai contoh pada alkohol bereaksi dengan natrium dan akan membentuk Na-alkoholat sedangkan eter tidak bereaksi. Gugus fungsi yang kurang reaktif pada eter menyebabkan eter sukar berekasi atau tidak dapat bereaksi dengan logam natrium. kereaktifan suatu senyawa sangat tergantung pada sifat reaksinya dan untuk membedakan alkohol dengan eter bisa digunakan dengan PCL5.

5.  fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
alkohol lebih asam daripada fenol jika anion dari alkohol stabil dari anion fenol dan agar dapat meningkatkan tingkat keasaman dari alkohol jika gugus penarik elektron berada di dekat karbon hirdroksil seperti halogen dan NO2.

6.  Metanol (CH3OH) dapat digunakan sebagai campuran bensin atau sebagai bahan bakar alternatif.  Angka oktan yang tinggi dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat sehingga dapat menutupi kepadatan energinya yang rendah (jika dibandingkan dengan bensin/diesel). Biobutanol merupakan salah satu bahan bakar yang paling menguntungkan karena kepadatan energinya hampir sama dengan bensin, dengan angka oktan yang masih 25% lebih tinggi dari bensin. Rumus kimia umum dari bahan bakar yang terbuat dari alkohol adalah CnH2n+1OH. 
turunan alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ethanol merupakan senyawa Hidrokarbon dengan gugus Hydroxyl (-OH) dengan 2 atom karbon (C) dengan rumus kimia C2H5OH. Secara umum Ethanol lebih dikenal sebagai Etil Alkohol berupa bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung karbohidrat (pati) seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, sorgum, beras, ganyong dan sagu yang kemudian dipopulerkan dengan nama Bioethanol. Grade ethanol / bioethanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan bermotor harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak menimbulkan korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus mempunyai grade tinggi antara 99,6-99,8 % (Full Grade Ethanol = FGE). Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
Dalam proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau ragi. Reaksi yang terjadi pada proses produksi ethanol/bio-ethanol secara sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2.
H2O
(C6H10O5)n ----------------------------N C6H12O6 (1)
enzyme
(pati) ------------------------------------ (glukosa)
(C6H12O6)n ----------------------------2 C2H5OH + 2 CO2. (2)
yeast (ragi)
(glukosa) -------------------------------- (ethanol)